Minggu, 20 September 2015

BAHAGIA ITU SEDERHANA

Nats  Alkitab : Matius  5 : 3 - 11

1. Judul firman diatas bisa  memiliki  2 arti yaitu  : 
a. Untuk meraih kebahagiaan  dalam  hidup ini , sebenarnya mudah sekali alias sederhana saja, tidak terlalu rumit, gak usah berbelit- belit. 
b. Hidup sederhana itu kunci / rahasia untuk memiliki hidup yang berbahagia di dunia ini 
Orang yang hidupnya tidak macam-macam ( neko-neko ) , apa adanya , senantiasa bersyukur kepada Tuhan sekalipun mungkin hidup pas-pasan, secara finansial tidak punya harta yg berlebihan , bukanlah seorang yng punya kedudukan yg tinggi. 

Apa yang menyebabkan bisa muncul 2 arti yang berbeda ? 
Jawabannya  : karena terdapat 2 sudut ( perspektif ) pandang yang berbeda . 
2. Cara pandang ( perspektif ) kita terhadap sesuatu hal , seseorang, suatu keadaan , persoalan sangatlah mempengaruhi sikap  dan tindakan kita terhadap sesuatu, seseorang, kondisi yang kita alami. 
Ilustrasi : kisah 2 napi yg melihat lubang dalam  penjara.
3. Yak 1:2  Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. 
Rasul Yakobus tidak sedang mengajarkan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang terus menerus jatuh dalam pencobaan. Tetapi  dia sedang mengajarkan bahwa miliki cara pandang yang benar terhadap pencobaan yang kita alami . 
Bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan dan ketekunan itu akan membawa kita pada kesempurnaan dan utuh  ( dewasa dalam iman ) . 

 EKSPOSISI

Khotbah  Yesus diatas bukit merupakan sebuah kotbah yang sangat indah dan fenomenal  sepanjang masa. Kita bisa membacanya dari  Injil Matius  5 – 7 . Ada yang mengatakan terdapat 7 – 8  ucapan bahagia yang disampaikan Yesus Kristus kepada orang banyak pada saat itu .
Sinclair Ferguson dalam bukunya “ Khotbah diatas bukit “  mengatakan bahwa : tujuh kelompok orang di dalam ucapan bahagia ini mengambarkan satu kelompok yang sama yaitu orang percaya. Lebih jelasnya, urutan ucapan bahagia ini menggambarkan keadaan orang percaya mulai dari saat dia bertobat sampai saat kematiannya.
Misalnya  :  
a. Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah …. Berbicara ttg orang yang senantiasa memohon  belas kasihan Tuhan yaitu  keselamatan dalam Yesus. 
b. Berbahagialah orang yang berdukacita,…. Mengandung makna  setelah memperoleh belas kasihan Allah yaitu : keselamatan jiwa, maka kita akan “ berdukacita “  yaitu  : dukacita bukan menurut kehendak sendiri melainkan  dukacita menurut kehendak Allah. 
Kita menyadari akan dosa – dosa kita, menyesal dan berkomitmen untuk hidup dalam kebenaran Allah. 
c. Berbahagialah orang yang lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran , suci hatinya , membawa damai , dianiaya karena kebenaran , … semuanya itu dapat diartikan sebagai bagaimana  cara hidup / sikap  orang percaya yang sudah menerima keselamatan  dan mengalami pertobatan yang sungguh – sungguh. 

Banyak ahli Alkitab mengatakan bahwa khotbah Yesus diatas bukit adalah pengajaran Yesus tentang  “ Nilai  - nilai  moralitas  orang  dalam Kerajaan  Sorga  yang akan datang “  

Kalau kita benar- benar rindu pada saat Tuhan Yesus datang kedua kalinya , kita akan diangkat     ( rapture ) menyambut Dia diatas awan-awan dan masuk dalam Kerajaaan Bapa di Sorga  , maka kita harus mempraktekkan  / memiliki  kualitas moral seperti yang Yesus pernah khotbahkan . 
Namun harus berhati – hati dengan anggapan ini … karena kita bisa terjebak dalam pemikiran hal masuk Kerajaan  Sorga itu dikarenakan kita melakukan “ ini dan  itu “ . Kita bisa terjebak dalam pemikiran  bahwa  kita diselamatkan karena perbuatan  kita bukan karena kasih karunia Allah oleh iman  ( Ef 2 : 8,9 ).

Kotbah Yesus diatas bukit bukan hanya mengajarkan soal  nilai – nilai moralitas yang tinggi sebagai anak – anak Allah  sementara kita menjalani kehidupan yang singkat di bumi ini,  
tetapi kotbah Yesus  juga mengajarkan kepada kita bahwa :

1. Hidup Berbahagia itu bukanlah ditentukan dari  apa yang kita punya / miliki  ( materi  ) . Yesus sama sekali  tidak menyinggung soal materi / kekayaan duniawi dalam rangkaian pengajarannya. 
Kita bisa melihat dari contoh kehidupan Yesus sendiri , selama hidup di dunia ini ,Yesus tidak memiliki materi ( harta ) yang berkelebihan . Hidup sederhana dan bersahaja. 
Lahir di kandang domba , tidak memiliki  rumah “ Srigala memiliki lubang , burung di udara ada sarangnya tapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya “ 
Bahkan ketika iblis menawarkan akan memberikan seluruh isi dunia kepada-Nya , Yesus pun menolaknya dengan tegas. Nyawa Yesus hanya seharga 30 keping uang perak saja. 

Mat 6:20  : Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
2Ti 1:14  Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
1Yo 3:17  Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

2. Hidup  berbahagia itu BUKANLAH  SEBUAH  TUJUAN  HIDUP.
Banyak  orang ketika di Tanya : apakah yang menjadi tujuan hidupmu ? jawabannya yang paling sering adalah : saya ingin hidup berbahagia di dunia ini. 
Hal ini tidaklah salah karena hidup di dalam dunia ini  memang  penuh dengan penderitaan , air mata , kesukaran  dan persoalan. 

Mzm 90:10 =>  Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Pkh 11:10  Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

Bagaimana kita bisa bertahan dalam dunia yang seperti ini ?  
Jalan keluarnya adalah : Hidup Berbahagia. 

Hidup Berbahagia  bukanlah  TUJUAN , sebab banyak orang  karena tujuan  hidupnya ingin berbahagia  maka mereka melakukan  hal – hal yang jahat dan tidak sesuai dengan firman  Tuhan . Misalnya : Korupsi  - Bercerai – Mencuri – terjebak dalam Narkoba – pergaulan Bebas dll. 

Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan  bahwa kalau kita menjadi anak- anak Nya  hidup kita  akan terus menerus dalam KEBAHAGIAAN , tidak ada air mata dan kesukaran .

Mat 5:10 =>  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang 
                        empunya Kerajaan Sorga. 

Mat 5:11 => Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu 
   difitnahkan segala yang jahat.

Akan ada  aniaya dan kesukaran sekalipun kita telah menjadi  anak – anak Tuhan . 
Bahkan  penderitaan ( kemalangan ) orang benar  itu jauh lebih banyak di banding orang fasik .
Tetapi orang benar sekalipun ada banyak kemalangan / penderitaan namun Tuhan meluputkannya, ada jaminan kelepasan dan pertolongan dari Tuhan.

Mzm 34:19  (34-20)  Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Barangsiapa mau mengikut Aku , ia harus menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari 
Hidup berbahagia  itu  bukanlah sebuah Tujuan melainkan BUAH  / HASIL yang kita peroleh dari Allah  karena ketaatan pada kehendak Allah .

Di Alkitab  banyak contoh tentang  hal ini  seperti  : kisah Yusuf anak Yakub  ;  Ayub ; Abraham Daniel dlsb. 

Ams 17:20 =>   Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-
         mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
Kita  bisa hidup berbahagia sebagai orang percaya dikarenakan KETAATAN  terhadap perintah Allah. Hidup berbahagia adalah BUAH  DARI KETAATAN. 

Ams 13:13  Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan
.
Namun  sekali lagi,  janganlah  kebahagiaan itu diukur dari  MATERI  atau  KEADAAN.

Yoh 14:27 =>  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, 
       dan  apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.      
       Janganlah gelisah dan gentar hatimu.  

Orang yang  hidupnya bahagia belum tentu  memiliki DAMAI SEJAHTERA. 
Misalnya :  berkelimpahan dalam harta , kedudukan yang tinggi, popularitas , pesta pora 
    tetapi tidak ada DAMAI SEJAHTERA. 

Tetapi  kalau  dalam hidup kita ada “ DAMAI SEJAHTERA maka PASTI HIDUP KITA BERBAHAGIA.”

Didalam Tuhan Yesus kita tidak hanya hidup berbahagia tetapi lebih dari itu kita penuh damai sejahtera dalam segala hal / keadaan . 

HIDUP  BERBAHAGIA ITU SEDERHANA  YAITU  : TERIMALAH  TUHAN YESUS DALAM HIDUPMU MAKA ENGKAU TEMUKAN KEBAHAGIAAN DAN DAMAI SEJAHTERA YANG SEJATI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar