Rabu, 02 Maret 2016


“ KEBAL  TERHADAP  MASALAH “

Lukas  15 : 11 - 24

Adakah  manusia  tidak memiliki   masalah   ?
Lebih  - lebih dalam  sebuah keluarga  , tidak  ada satupun keluarga  yang  kebal terhadap masalah.

Kisah anak  yang  Hilang    secara kontekstual berbicara tentang  :    Keselamatan  untuk   bangsa  - bangsa  non  Yahudi dan pertobatan .  Namun, kita juga bisa mengambil pelajaran  tentang  : Bagaimana kehidupan  keluarga  Kristen  ?

Seperti apa keluarga  dari Anak yang bungsu ini ?
1.       Keluarga  yang diberkati  secara materi.
-    Mapan  secara ekonomi : hartanya banyak, memiliki  lembu , emas , jubah yang indah, pegawainya yang  banyak .
2.       Keluarga  yang penuh KASIH .
-       Ayah mengasihi kesuda anaknya, apa yang diminta oleh anaknya  pasti akan diberikan , ketika anak bungsu  pulang ayahnya menyambutnya dengan penuh sukacita.
3.       Bukan  keluarga yang PEMURUNG
-          Ayahnya  mengadakan pesta besar untuk menyambut kedatangan anak bungsunya, semua bersukacita .

Masalah  muncul  dalam keluarga ini ketika ada seorang yang MEMUTUSKAN  HUBUNGAN dalam keluarga ini :
si bungsu .

Hubungan yang TERPUTUS akan selalu menimbulkan MASALAH  dalam hidup kita, apapun motif atau hal yang melatarbelakanginya.

Mengapa   anak  kita memberontak  / tidak taat pada orang  tua  cenderung membangkang  ?   Suami meninggalkan  istri  dan keluarganya  ?    Orang  tua   tidak  peduli terhadap anak-anaknya  ?    HUBUNGAN  YANG TERPUTUS.

RENCANA  ALLAH ATAS KELUARGA KITA  :
Allah  membentuk keluarga dengan tujuan yang baik  :
“ BERANAK CUCULAH dan  BERTAMBAH BANYAK ..UNTUK MENGUASAI  BUMI .  “

Kehadiran  sebuah keluarga dalam  dunia ini  pasti ada MANFAAT nya  :
A.      Keluarga  adalah tempat  kita dimana diterima .
-    Ketika seorang anak melakukan  perbuatan yang baik dan  benar , berprestasi maka kita akan memujinya dan memberinya hadiah .Tetapi ketika anak kita melakukan suatu kesalahan , kegagalan dalam hidupnya apakah kita memecatnya sebagai anak lalu  mengusirnya ?
-    Masalah akan terjadi , ketika justru dalam keluarga terjadi  PENOLAKAN , sekalipun sejak dari kandungan maka anak  bertumbuh menjadi PEMBERONTAK.

B.       Keluarga tempat  kita bernaung dari  BADAI
-          Riset  di Singapura sebelum terjadi Resesi melanda negri itu : keluarga menjadi prioritas ke-5  setelah  karier, Rekreasi  dll. Namun setelah  Krisis melanda : Riset membuktikkan  bahwa Keluarga  menjadi  Prioritas yang utama ( N0 1 ) . Ada Departemen pemerintah yang khusus menangani Keluarga : Menteri  Keluarga.
-          TIDAK  ADA TEMPAT  YANG  AMAN BERLINDUNG DARI BADAI SELAIN BERADA DIDALAM  RUMAH ( Keluarga ) . Kalau kita merasa tidak AMAN berada dalam keluarga kita maka pasti ada hal yang SALAH dan harus dibenahi.
-           Kisah 2 orang yang mendirikan  rumah dengan fondasi yang berbeda yaitu : diatas pasir dan di atas batu  ( Matius 7 : 24-27 )  Apapun  fondasi rumah kita , pasti suatu hari Tuhan ijinkan mengalami badai . Selama fondasi ( dasar keluarga itu benar dan kuat ) maka akan selamat dari badai yang menerpa.

C.       Keluarga menentukan MASA DEPAN kita.
-          Didikan  orang  tua  yang benar kepada anak – anak nya sangatlah menentukan  masa depan keluarga kita. Ketika orang tua salah mendidik anak tidak berdasarkan pada ajaran Firman  Tuhan maka masa depan keluarga kita akan TERANCAM .
-          Dalam  hal ini janganlah kita menyalahkan TUHAN dan  RENCANA-NYA karena itu adalah kesalahan kita sendiri.

KESIMPULAN  :
-          Kita  tidak bisa menghindar dari  badai persoalan dalam keluarga kita.  Sekuat apapun  keluarga yang kita bangun.
-          Salah satu  PENYEBAB  terjadinya Badai dalam keluarga  : ketika ada HUBUNGAN  yang TERPUTUS. Bagaimana dengan Ayub , ia adalah orang yang saleh, jujur dan setia tetapi mengapa mengalami BADAI ?
-          Pertanyaannya : Adakah kita yang saleh, jujur dan setia seperti Ayub di mata Tuhan ? Apa yang dialami oleh Ayub itu adalah murni pencobaan  dari  iblis untuk menjatuhkan iman dan kesetiaan Ayub pada Tuhan . Dalam keluarga Ayub juga terjadi  Hubungan yang Terputus, dimana 10 orang anak Ayub hanya berfoya-foya , pesta sementara Ayub hidup beribadah kepada Allah . Istri Ayub terbukti bukanlah seorang istri yang setia kepada Tuhan dan suaminya.
-          Saat ini , marilah kita bangun dan dirikan bangunan rumah ( keluarga ) dengan dasar  yang benar dan kuat yaitu : IMAN  YANG  TERUJI , TAKUT AKAN  ALLAH,
HIDUP BERIBADAH = relasi  dengan  Tuhan dan sesama mencerminkan ibadah kita pada Tuhan .

-          MAZMUR  62 : 2 – 6  Hanya dekat Allah saja jiwaku tenang ...daripadaNyalah datang  keselamatan kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar