Rabu, 02 Maret 2016


“ KEBAL  TERHADAP  MASALAH “

Lukas  15 : 11 - 24

Adakah  manusia  tidak memiliki   masalah   ?
Lebih  - lebih dalam  sebuah keluarga  , tidak  ada satupun keluarga  yang  kebal terhadap masalah.

Kisah anak  yang  Hilang    secara kontekstual berbicara tentang  :    Keselamatan  untuk   bangsa  - bangsa  non  Yahudi dan pertobatan .  Namun, kita juga bisa mengambil pelajaran  tentang  : Bagaimana kehidupan  keluarga  Kristen  ?

Seperti apa keluarga  dari Anak yang bungsu ini ?
1.       Keluarga  yang diberkati  secara materi.
-    Mapan  secara ekonomi : hartanya banyak, memiliki  lembu , emas , jubah yang indah, pegawainya yang  banyak .
2.       Keluarga  yang penuh KASIH .
-       Ayah mengasihi kesuda anaknya, apa yang diminta oleh anaknya  pasti akan diberikan , ketika anak bungsu  pulang ayahnya menyambutnya dengan penuh sukacita.
3.       Bukan  keluarga yang PEMURUNG
-          Ayahnya  mengadakan pesta besar untuk menyambut kedatangan anak bungsunya, semua bersukacita .

Masalah  muncul  dalam keluarga ini ketika ada seorang yang MEMUTUSKAN  HUBUNGAN dalam keluarga ini :
si bungsu .

Hubungan yang TERPUTUS akan selalu menimbulkan MASALAH  dalam hidup kita, apapun motif atau hal yang melatarbelakanginya.

Mengapa   anak  kita memberontak  / tidak taat pada orang  tua  cenderung membangkang  ?   Suami meninggalkan  istri  dan keluarganya  ?    Orang  tua   tidak  peduli terhadap anak-anaknya  ?    HUBUNGAN  YANG TERPUTUS.

RENCANA  ALLAH ATAS KELUARGA KITA  :
Allah  membentuk keluarga dengan tujuan yang baik  :
“ BERANAK CUCULAH dan  BERTAMBAH BANYAK ..UNTUK MENGUASAI  BUMI .  “

Kehadiran  sebuah keluarga dalam  dunia ini  pasti ada MANFAAT nya  :
A.      Keluarga  adalah tempat  kita dimana diterima .
-    Ketika seorang anak melakukan  perbuatan yang baik dan  benar , berprestasi maka kita akan memujinya dan memberinya hadiah .Tetapi ketika anak kita melakukan suatu kesalahan , kegagalan dalam hidupnya apakah kita memecatnya sebagai anak lalu  mengusirnya ?
-    Masalah akan terjadi , ketika justru dalam keluarga terjadi  PENOLAKAN , sekalipun sejak dari kandungan maka anak  bertumbuh menjadi PEMBERONTAK.

B.       Keluarga tempat  kita bernaung dari  BADAI
-          Riset  di Singapura sebelum terjadi Resesi melanda negri itu : keluarga menjadi prioritas ke-5  setelah  karier, Rekreasi  dll. Namun setelah  Krisis melanda : Riset membuktikkan  bahwa Keluarga  menjadi  Prioritas yang utama ( N0 1 ) . Ada Departemen pemerintah yang khusus menangani Keluarga : Menteri  Keluarga.
-          TIDAK  ADA TEMPAT  YANG  AMAN BERLINDUNG DARI BADAI SELAIN BERADA DIDALAM  RUMAH ( Keluarga ) . Kalau kita merasa tidak AMAN berada dalam keluarga kita maka pasti ada hal yang SALAH dan harus dibenahi.
-           Kisah 2 orang yang mendirikan  rumah dengan fondasi yang berbeda yaitu : diatas pasir dan di atas batu  ( Matius 7 : 24-27 )  Apapun  fondasi rumah kita , pasti suatu hari Tuhan ijinkan mengalami badai . Selama fondasi ( dasar keluarga itu benar dan kuat ) maka akan selamat dari badai yang menerpa.

C.       Keluarga menentukan MASA DEPAN kita.
-          Didikan  orang  tua  yang benar kepada anak – anak nya sangatlah menentukan  masa depan keluarga kita. Ketika orang tua salah mendidik anak tidak berdasarkan pada ajaran Firman  Tuhan maka masa depan keluarga kita akan TERANCAM .
-          Dalam  hal ini janganlah kita menyalahkan TUHAN dan  RENCANA-NYA karena itu adalah kesalahan kita sendiri.

KESIMPULAN  :
-          Kita  tidak bisa menghindar dari  badai persoalan dalam keluarga kita.  Sekuat apapun  keluarga yang kita bangun.
-          Salah satu  PENYEBAB  terjadinya Badai dalam keluarga  : ketika ada HUBUNGAN  yang TERPUTUS. Bagaimana dengan Ayub , ia adalah orang yang saleh, jujur dan setia tetapi mengapa mengalami BADAI ?
-          Pertanyaannya : Adakah kita yang saleh, jujur dan setia seperti Ayub di mata Tuhan ? Apa yang dialami oleh Ayub itu adalah murni pencobaan  dari  iblis untuk menjatuhkan iman dan kesetiaan Ayub pada Tuhan . Dalam keluarga Ayub juga terjadi  Hubungan yang Terputus, dimana 10 orang anak Ayub hanya berfoya-foya , pesta sementara Ayub hidup beribadah kepada Allah . Istri Ayub terbukti bukanlah seorang istri yang setia kepada Tuhan dan suaminya.
-          Saat ini , marilah kita bangun dan dirikan bangunan rumah ( keluarga ) dengan dasar  yang benar dan kuat yaitu : IMAN  YANG  TERUJI , TAKUT AKAN  ALLAH,
HIDUP BERIBADAH = relasi  dengan  Tuhan dan sesama mencerminkan ibadah kita pada Tuhan .

-          MAZMUR  62 : 2 – 6  Hanya dekat Allah saja jiwaku tenang ...daripadaNyalah datang  keselamatan kita...

Minggu, 14 Februari 2016

MEMASUKI TAHUN KESAKSIAN DAN KESETIAAN KEPADA ALLAH

Tanpa terasa kita sudah masuk dalam bulan  ke dua  di tahun  2016 ini, yaitu bulan Februari .
Apa yang sudah kita kerjakan selama  kurang lebih 40 hari di tahun yang baru ini ? Bagaimana dengan resolusi yang kita buat untuk menapaki tahun ini ? Sudahkah kita hidup didalamnya ?

GET Kemenangan Iman Surabaya, mencanangkan bahwa di tahun ini  kita memiliki  Fokus Misi yang harus kita capai dan raih bersama - sama yaitu  : TAHUN KESAKSIAN DAN KESETIAAN .
Inilah saatnya bagi umat Tuhan untuk BERGERAK menjadi saksi - saksi  Kristus di tengah dunia ini.
Penuaian  jiwa - jiwa tidak akan terjadi jika tidak ada yang bersedia menjadi  Saksi - saksi Kristus.

Kisah 1 : 8  " kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun keatas kamu dan kamu akan menjadi  saksiKu ... " Menjadi  saksi  Kristus tidaklah mudah , saat ini ruang gerak  kita semakin dipersempit. Timbul banyak kekuatiran dan ketakutan manakala melihat terjadinya pertumbuhan  rohani yang  pesat , banyak jiwa dimenangkan didalam Kristus.

Syarat  yang harus dipenuhi agar kita berhasil menjadi Saksi - saksi Kristus adalah :
a. Sudah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan Juru selamat hidupnya.
b. Bersedia dan rela untuk memikul salib, dan menanggungnya berapapun  harganya
c. Menerima Roh Kudus secara pribadi untuk memberikan kuasa,keberanian dan  hikmat dalam bersaksi
d. Berani memikul salib, rela menderita karena Nama Yesus.
e. Memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus setiap hari .\

Tidak mudah bukan untuk  menjadi  saksi Kristus, namun tidak berarti  kita tidak  bisa melakukannya. Sebab firmanNya : Segala perkara dapat  kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Fil. 4 : 13
 Tidak usah menunggu sampai anda mampu, tetapi mulailah mengambil keputusan yang tepat dihadapan Tuhan saat ini . Ketika engkau mendengar suaraNya janganlah keraskan hatimu ....



































Minggu, 20 September 2015

B.A.B

( BIJAKSANA – ADIL – BERIBADAH  )

NATS       : Titus  1 : 1 – 12

Latar Belakang  surat Titus  :
Ditulis  pada tahun  65 – 66 M  oleh Paulus ditujukan kepada pembantu mudanya : Titus ( saudara dari Lukas ) .
Ini merupakan surat penggembalaan  karena Titus dipercayai Paulus utk menggembalakan  orang percaya di Kreta.

Salah satu hambatan yang berkembang saat itu adalah munculnya ajaran palsu yang disampaikan oleh guru – guru palsu.

·         Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkam dan menegur para guru palsu (Tit 1:10--2:1).
·         Paulus memberikan dua rangkuman tentang ajaran yang sehat (Tit 2:11-14; Tit 3:4-7).
·         Paulus menggambarkan untuk Titus (bd. 1Tim 5:1--6:2) peranan yang patut untuk laki-laki yang sudah lanjut usia (Tit 2:1-2), wanita yang sudah tua (Tit 2:3-4), wanita yang masih muda (Tit 2:4-5), para pemuda (Tit 2:6-8), dan para budak (Tit 2:9-10).
·         Akhirnya, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah yang perlu dari iman yang sejati (Tit 1:16; Tit 2:7,14; Tit 3:1,8,14; bd. Yak 2:14-26).

Pembagian  surat  Titus  :

·         Ayat   1 – 5 => Nasihat  utk laki – laki dan perempuan  yang dewasa  ( aged man ). Mengapa Laki – laki nasihatnya cukup pendek sedangkan wanita lebih banyak ?
Krn. Paulus mengharapkan agar para laki-laki dewasa sudah memahami tugasnya didalam sebuah keluarga : sbg imam bagi istri dan anak-anaknya.
·         Ayat 6 – 8   => Nasihat utk  orang – orang muda ( laki +
perempuan )
·         Ayat 9          => Nasihat utk hamba – hamba  ( para pekerja )


Laki – laki tua ( dewasa ) :
§  Sederhana = tidak glamour,
§  Terhormat = diperhitungkan, tidak sebelah mata
§  Bijaksana   = berhikmat , ada penguasaan diri 
§  Sehat dalam : iman - kasih - ketekunan.

Perempuan  tua ( dewasa ) :
§  Hidup sebagai orang-orang beribadah = saleh, rohani, beriman
§  Jangan memfitnah = menjaga perkataan, tabiat
§  Jangan menjadi hamba anggur = mabuk, pesta pora
§  Cakap mengajarkan hal-hal yang baik = bukan mitos / takhayul/ adat tradisi.
§  Mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya = banyak perempuan muda yang tidak mengasihi suaminya dan anak-anaknya dengan baik

       Orang – orang muda  :
§  Menguasai diri dalam segala hal
§  Jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik
§  Jujur

 Para  hamba / Pekerja  :
§  Taat kepada tuannya dalam segala hal
§  Hidup  berkenan kepada mereka,
§  Jangan membantah,
§  Jangan curang,
§   Tulus dan setia

MENGAPA KITA HARUS MELAKUKAN SEMUANYA INI ?
(Tit 2:11) Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
(Tit 2:12)  Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.

Keselamatan yang kita miliki didalam Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan tentang jaminan kehidupan kekal saja bagi yang telah menerimanya.

Keselamatan didalam Tuhan Yesus itu juga memberikan kita kemampuan untuk  memiliki  cara hidup BERBEDA  dari dunia ini.

(Rom 12:2) Janganlah ikuti norma-norma dunia ini. Biarkan Allah membuat pribadimu menjadi baru, supaya kalian berubah. Dengan demikian kalian sanggup mengetahui kemauan Allah--yaitu apa yang baik dan yang menyenangkan hati-Nya dan yang sempurna. ( BIS )


Fokus  Jemaat  :
Hidup bijaksana, adil dan beribadah  dalam segala hal .

Hidup Bijaksana  : tidak mudah terprovokasi  oleh pengaruh – pengaruh yang ada di sekitar kita, memiliki self control yg baik,
Mengambil keputusan yang  tepat dan benar dalam hidup ini.

Adil  :
Konsep adil dalam Alkitab berbeda dengan konsep di dunia ini,
Kalau dunia mengajarkan adil itu : tidak berpihak, sama rata, tidak ada pihak yang dirugikan .
Adil menurut Alkitab : memperlakukan  orang lain sama seperti Allah telah memperlakukan kita.

Beribadah : tidak cukup hanya agamawis saja, tetapi memiliki kesucian dan  kesalehan hidup yang teruji dan bisa dirasakan oleh  orang lain tertutama orang yang dekat dengan kita.

Memiliki KUALITAS  HIDUP seperti yang Paulus  tulis dalam surat  Titus ini tidaklah mudah  sebab, kita saat ini berada di akhir jaman ( jaman menjelang kedatangan Kristus  yang kedua kalinya )

2 Tim  3 : 1 – 7 =>  Keadaan manusia di akhir jaman
§  Manusia akan mencintai dirinya sendiri
§  menjadi hamba uang
§  membual dan menyombongkan diri,
§  menjadi pemfitnah
§  berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih
§  tidak mempedulikan agama
§  tidak tahu mengasihi
§  tidak mau berdamai,
§  suka menjelekkan orang,
§  tidak dapat mengekang diri,
§  garang,
§  tidak suka yang baik,
§  suka mengkhianat,
§  tidak berpikir panjang,
§  berlagak tahu,
§  lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
§  lahiriah mereka menjalankan ibadah

Agar kita bisa BERTAHAN dan TETAP KUAT menghadapi jaman ini adalah dengan BERPEGANG  TEGUH PADA AJARAN YANG BENAR yaitu  AJARAN YANG SESUAI DENGAN FIRMAN  TUHAN ( ALKITAB )


BAHAGIA ITU SEDERHANA

Nats  Alkitab : Matius  5 : 3 - 11

1. Judul firman diatas bisa  memiliki  2 arti yaitu  : 
a. Untuk meraih kebahagiaan  dalam  hidup ini , sebenarnya mudah sekali alias sederhana saja, tidak terlalu rumit, gak usah berbelit- belit. 
b. Hidup sederhana itu kunci / rahasia untuk memiliki hidup yang berbahagia di dunia ini 
Orang yang hidupnya tidak macam-macam ( neko-neko ) , apa adanya , senantiasa bersyukur kepada Tuhan sekalipun mungkin hidup pas-pasan, secara finansial tidak punya harta yg berlebihan , bukanlah seorang yng punya kedudukan yg tinggi. 

Apa yang menyebabkan bisa muncul 2 arti yang berbeda ? 
Jawabannya  : karena terdapat 2 sudut ( perspektif ) pandang yang berbeda . 
2. Cara pandang ( perspektif ) kita terhadap sesuatu hal , seseorang, suatu keadaan , persoalan sangatlah mempengaruhi sikap  dan tindakan kita terhadap sesuatu, seseorang, kondisi yang kita alami. 
Ilustrasi : kisah 2 napi yg melihat lubang dalam  penjara.
3. Yak 1:2  Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. 
Rasul Yakobus tidak sedang mengajarkan bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang terus menerus jatuh dalam pencobaan. Tetapi  dia sedang mengajarkan bahwa miliki cara pandang yang benar terhadap pencobaan yang kita alami . 
Bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan dan ketekunan itu akan membawa kita pada kesempurnaan dan utuh  ( dewasa dalam iman ) . 

 EKSPOSISI

Khotbah  Yesus diatas bukit merupakan sebuah kotbah yang sangat indah dan fenomenal  sepanjang masa. Kita bisa membacanya dari  Injil Matius  5 – 7 . Ada yang mengatakan terdapat 7 – 8  ucapan bahagia yang disampaikan Yesus Kristus kepada orang banyak pada saat itu .
Sinclair Ferguson dalam bukunya “ Khotbah diatas bukit “  mengatakan bahwa : tujuh kelompok orang di dalam ucapan bahagia ini mengambarkan satu kelompok yang sama yaitu orang percaya. Lebih jelasnya, urutan ucapan bahagia ini menggambarkan keadaan orang percaya mulai dari saat dia bertobat sampai saat kematiannya.
Misalnya  :  
a. Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah …. Berbicara ttg orang yang senantiasa memohon  belas kasihan Tuhan yaitu  keselamatan dalam Yesus. 
b. Berbahagialah orang yang berdukacita,…. Mengandung makna  setelah memperoleh belas kasihan Allah yaitu : keselamatan jiwa, maka kita akan “ berdukacita “  yaitu  : dukacita bukan menurut kehendak sendiri melainkan  dukacita menurut kehendak Allah. 
Kita menyadari akan dosa – dosa kita, menyesal dan berkomitmen untuk hidup dalam kebenaran Allah. 
c. Berbahagialah orang yang lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran , suci hatinya , membawa damai , dianiaya karena kebenaran , … semuanya itu dapat diartikan sebagai bagaimana  cara hidup / sikap  orang percaya yang sudah menerima keselamatan  dan mengalami pertobatan yang sungguh – sungguh. 

Banyak ahli Alkitab mengatakan bahwa khotbah Yesus diatas bukit adalah pengajaran Yesus tentang  “ Nilai  - nilai  moralitas  orang  dalam Kerajaan  Sorga  yang akan datang “  

Kalau kita benar- benar rindu pada saat Tuhan Yesus datang kedua kalinya , kita akan diangkat     ( rapture ) menyambut Dia diatas awan-awan dan masuk dalam Kerajaaan Bapa di Sorga  , maka kita harus mempraktekkan  / memiliki  kualitas moral seperti yang Yesus pernah khotbahkan . 
Namun harus berhati – hati dengan anggapan ini … karena kita bisa terjebak dalam pemikiran hal masuk Kerajaan  Sorga itu dikarenakan kita melakukan “ ini dan  itu “ . Kita bisa terjebak dalam pemikiran  bahwa  kita diselamatkan karena perbuatan  kita bukan karena kasih karunia Allah oleh iman  ( Ef 2 : 8,9 ).

Kotbah Yesus diatas bukit bukan hanya mengajarkan soal  nilai – nilai moralitas yang tinggi sebagai anak – anak Allah  sementara kita menjalani kehidupan yang singkat di bumi ini,  
tetapi kotbah Yesus  juga mengajarkan kepada kita bahwa :

1. Hidup Berbahagia itu bukanlah ditentukan dari  apa yang kita punya / miliki  ( materi  ) . Yesus sama sekali  tidak menyinggung soal materi / kekayaan duniawi dalam rangkaian pengajarannya. 
Kita bisa melihat dari contoh kehidupan Yesus sendiri , selama hidup di dunia ini ,Yesus tidak memiliki materi ( harta ) yang berkelebihan . Hidup sederhana dan bersahaja. 
Lahir di kandang domba , tidak memiliki  rumah “ Srigala memiliki lubang , burung di udara ada sarangnya tapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya “ 
Bahkan ketika iblis menawarkan akan memberikan seluruh isi dunia kepada-Nya , Yesus pun menolaknya dengan tegas. Nyawa Yesus hanya seharga 30 keping uang perak saja. 

Mat 6:20  : Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
2Ti 1:14  Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita.
1Yo 3:17  Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

2. Hidup  berbahagia itu BUKANLAH  SEBUAH  TUJUAN  HIDUP.
Banyak  orang ketika di Tanya : apakah yang menjadi tujuan hidupmu ? jawabannya yang paling sering adalah : saya ingin hidup berbahagia di dunia ini. 
Hal ini tidaklah salah karena hidup di dalam dunia ini  memang  penuh dengan penderitaan , air mata , kesukaran  dan persoalan. 

Mzm 90:10 =>  Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Pkh 11:10  Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.

Bagaimana kita bisa bertahan dalam dunia yang seperti ini ?  
Jalan keluarnya adalah : Hidup Berbahagia. 

Hidup Berbahagia  bukanlah  TUJUAN , sebab banyak orang  karena tujuan  hidupnya ingin berbahagia  maka mereka melakukan  hal – hal yang jahat dan tidak sesuai dengan firman  Tuhan . Misalnya : Korupsi  - Bercerai – Mencuri – terjebak dalam Narkoba – pergaulan Bebas dll. 

Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan  bahwa kalau kita menjadi anak- anak Nya  hidup kita  akan terus menerus dalam KEBAHAGIAAN , tidak ada air mata dan kesukaran .

Mat 5:10 =>  Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang 
                        empunya Kerajaan Sorga. 

Mat 5:11 => Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu 
   difitnahkan segala yang jahat.

Akan ada  aniaya dan kesukaran sekalipun kita telah menjadi  anak – anak Tuhan . 
Bahkan  penderitaan ( kemalangan ) orang benar  itu jauh lebih banyak di banding orang fasik .
Tetapi orang benar sekalipun ada banyak kemalangan / penderitaan namun Tuhan meluputkannya, ada jaminan kelepasan dan pertolongan dari Tuhan.

Mzm 34:19  (34-20)  Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Barangsiapa mau mengikut Aku , ia harus menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari 
Hidup berbahagia  itu  bukanlah sebuah Tujuan melainkan BUAH  / HASIL yang kita peroleh dari Allah  karena ketaatan pada kehendak Allah .

Di Alkitab  banyak contoh tentang  hal ini  seperti  : kisah Yusuf anak Yakub  ;  Ayub ; Abraham Daniel dlsb. 

Ams 17:20 =>   Orang yang serong hatinya tidak akan mendapat bahagia, orang yang memutar-
         mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka.
Kita  bisa hidup berbahagia sebagai orang percaya dikarenakan KETAATAN  terhadap perintah Allah. Hidup berbahagia adalah BUAH  DARI KETAATAN. 

Ams 13:13  Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan
.
Namun  sekali lagi,  janganlah  kebahagiaan itu diukur dari  MATERI  atau  KEADAAN.

Yoh 14:27 =>  Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, 
       dan  apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.      
       Janganlah gelisah dan gentar hatimu.  

Orang yang  hidupnya bahagia belum tentu  memiliki DAMAI SEJAHTERA. 
Misalnya :  berkelimpahan dalam harta , kedudukan yang tinggi, popularitas , pesta pora 
    tetapi tidak ada DAMAI SEJAHTERA. 

Tetapi  kalau  dalam hidup kita ada “ DAMAI SEJAHTERA maka PASTI HIDUP KITA BERBAHAGIA.”

Didalam Tuhan Yesus kita tidak hanya hidup berbahagia tetapi lebih dari itu kita penuh damai sejahtera dalam segala hal / keadaan . 

HIDUP  BERBAHAGIA ITU SEDERHANA  YAITU  : TERIMALAH  TUHAN YESUS DALAM HIDUPMU MAKA ENGKAU TEMUKAN KEBAHAGIAAN DAN DAMAI SEJAHTERA YANG SEJATI.


Jumat, 18 September 2015

INTIM DENGAN TUHAN

Mzm 42:1-3  
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah. 
Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.  Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Raja Daud  menyadari sepenuhnya bahwa kehidupan yang ia jalani selama ini

Selasa, 15 September 2015

Membangun Ibadah yang Benar ( bagian 1 )


MEMBANGUN  IBADAH YANG BENAR  ( 1 ) 

Janji Tuhan bagi  kita umat yang beribadah kepadaNya : 

Ulangan  11 : 13 - 14
Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu,  maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, 

Kehidupan  beribadah yang dimiliki seorang yang percaya pada Kristus, dilandasi  oleh ketaatan  akan firman Tuhan  yang membuat seseorang memiliki kasih kepada Allah , yang kemudian menghasilkan suatu ibadah yang benar yaitu  beribadah dengan segenap hati dan segenap jiwa. 

Tanpa adanya ketaatan akan perintah Tuhan dan didorong oleh kasih kepada Tuhan , maka ibadah yang kita bangun hanyalah sebagai rutinitas agamawi belaka. 
Seperti yang disampaikan oleh nabi Yesaya kepada bangsa Israel : 


(Yes 29:13)  Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,

Pada saat ini banyak  gereja dan orang percaya mulai kehilangan esensi dari kehidupan ibadah yang benar dihadapan Allah.

Ibadah gereja modern mulai menyimpang dari tujuan semula yang ditetapkan Allah .
Ibadah yang dilaksanakan di gereja berlangsung hanya sebagai rutinitas agamawi bahkan unsur entertaining ( menghibur ) mulai mewarnai peribadatan gereja yang berlangsung.

Jemaat hadir dalam ibadah bukan untuk terlibat dalam suatu hubungan / relasi yang intim dengan Tuhan melainkan hanya terkesan menjadi penonton orang yang sedang memuji dan menyembah Tuhan belaka. 

Pujian dan Penyembahan yang dilantunkan oleh tim pujian dan pemain musik  tidak lebih dari sebuah pertunjukkan ( konser musik ) dengan menampilkan artis - artis rohani, peralatan sound system yang luar biasa atau lighting yang dahsyat. Sehingga jemaat yang hadir merasa terhibur dan dipuaskan tanpa ia sendiri mengalami perjumpaan secara pribadai dengan Juruselamat. Ditambah lagi dengan pengkotbah yang banyak memberikan sentuhan humor yang segar tidak jarang melenceng dari isi kotbahnya sendiri. 

Bagaimana sikap kita menghadapi situasi semacam ini ? Apakah kita diam saja atau juga melakukan hal yang sama ? 

Janji Tuhan dalam kitab Ulangan sangat jelas sekali bagi kita yaitu : 
Jika kamu beribadah dengan segenap hati dan segenap jiwa maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, 

Apakah arti hujan awal dan hujan akhir musim ? 
Hujan awal musim : hujan yang turun sebelum tanah ditaburi benih, hujan ini membuat tanah yang tandus dan kering menjadi gembur dan subur ketika benih ditaburkan disana maka benih itu akan dapat bertumbuh dengan baik.

Hal yang sama dengan hidup kita, jika kita sungguh - sungguh beribadah kepada Tuhan maka Dia akan melakukan perkara - perkara yang dahsyat dan mustahil dalam hidup kita, segala kesukaran , tanah tandus dan kering dalam hidupmu akan Tuhan gemburkan , hati yang keras dilembutkan sehingga benih ilahi itu dapat bertumbuh dengan baik dalam diri kita. 



Selasa, 24 Maret 2015

Menjadi umat Allah yang dapat dipercayai


       Allah membebaskan kita dari dosa bukan semata-mata kita menikmati anugerah keselamatan dalam Yesus saja. Menerima berkat dan mengalami penggenapan janji-janjiNya, melainkan  Allah ingin agar kita sebagai umat tebusanNya  ( 1 Pet 2 : 9 ) ambil bagian dalam pekerjaan-Nya di dunia ini.
       
       Janganlah puas hanya menjadi anak - anak Allah tanpa mengerti kehendak dan rencanaNya dalam hidup kita. Manusia dibentuk dan dijadikan agar melakukan pekerjaanNya dan hidup didalamnya ( Ef 2 : 10 ) .

" Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai. "  1 Kor 4 : 1-2

Visi  Gereja  kita  :  Berakar dalam Kristus - bertumbuh kearah Kristus dan Berbuah bagi 
                               Kerajaan Allah 

Menunjukkan bahwa kita tidak hanya memikirkan pertumbuhan rohani yang sehat saja, menjadi bayi - bayi rohani yang gemuk , memiliki pengetahuan yang dalam akan Firman Tuhan, namun jemaat dilatih dan diperlengkapi untuk berbuah bagi Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menjadi seorang Hamba Kristus memerlukan kedewasaan  rohani dan kesiapan hati.
Tidak serta merta hanya sekedar menjadi aktivis gereja saja. 

Dari surat Paulus tersebut ada 3 pokok pikiran yang harus direnungkan : 
1. Menjadi Hamba - hamba Kristus
2. Dipercayakan rahasia Allah 
3. Dapat dipercayai

Apa dan bagaimana menjadi Hamba- hamba Kristus ? 
Hamba Kristus  adalah seorang yang melakukan perintah dari Tuannya. Dipanggil hanya untuk melayani Tuannya bukan dilayani. Ini berbicara tentang status dan posisi kita dihadapan Allah setelah diselamatkan. Tidak berhenti pada menjadi anak-anak Allah ( Yoh 1 : 12 ) melainkan meningkat menjadi hamba yang melakukan kehendak Bapa ( Ef 6:6 )

Siapakah hamba Kristus ?  
  1. Orang – orang yang telah ditebus dan diselamatkan oleh iman kepada Kristus.             ( 1 Pet 2 : 9 )
  2. Orang – orang  yang MEMBERI  DIRI dan HIDUPNYA untuk Melayani  Tuhan             ( Rom 12 : 1 ) 
  3. Orang  - orang yang BERKOMITMEN untuk SETIA pada kehendak Allah.(Yoh 17: 4 )  
Penginjil dunia  Billy Graham pernah mengatakan : 
To Receive Christ – Cost Nothing
To Follow Christ –  Cost Something
To Serve  Christ  - Cost  Everything

Hamba Kristus harus berani membayar harga dari sebuah panggilan Tuhan.

Dipercayakan  rahasia Allah 
Apakah maksudnya dipercayakan  ? 
Sebenarnya kita adalah manusia yang tidak dapat dipercayai, dosa membuat manusia cenderung menyimpang dari rencana dan tujuan Allah (= hamartia = meleset dari sasaran )

Dipercayakan : bukan karena kesanggupan , kebaikan kita tapi  karena  kasih karunia Allah. Rahasia  Allah  : mysterion ( hal-hal yg tersembunyi ) yaitu  : INJIL kasih karunia.

Bagaimana menjadi orang yang dapat dipercayai ?
Berikut ada beberapa tips  : 
1. Kenali Potensi / kemampuanmu
2. Jadilah Loyal dan bertanggung jawab
3. Tanggap dan cekatan 
4. Menghormati ,jujur dan handal

3 kebiasaan  tidak efektif  yaitu  : 
1. Cuek            : Masa bodoh, Orientasi pd diri sendiri ,Berpikir pendek 
2. Celometan  : Mudah berkomentar, Suka protes, Cari kesalahan orang lain
3. Capek          : Tidak mau kerja keras, Mudah  Putus asa ,Tidak  punya komitmen

Dan yang terpenting sebagai hamba- hamba Kristus , kita harus dapat memperhatikan dan menangkap  "Kairos Tuhan " 

Supreme moment