“ KEBAL TERHADAP MASALAH “
Lukas 15 : 11 - 24
Lebih - lebih dalam
sebuah keluarga , tidak ada satupun keluarga yang
kebal terhadap masalah.
Kisah anak yang Hilang
secara kontekstual berbicara tentang : Keselamatan
untuk bangsa - bangsa non
Yahudi dan pertobatan . Namun, kita juga bisa mengambil pelajaran tentang
: Bagaimana kehidupan keluarga
Kristen ?
Seperti apa keluarga
dari Anak yang bungsu ini ?
1.
Keluarga yang diberkati
secara materi.
-
Mapan secara ekonomi : hartanya banyak,
memiliki lembu , emas , jubah yang indah,
pegawainya yang banyak .
2.
Keluarga yang penuh KASIH .
-
Ayah mengasihi kesuda
anaknya, apa yang diminta oleh anaknya
pasti akan diberikan , ketika anak bungsu pulang ayahnya menyambutnya dengan penuh
sukacita.
3.
Bukan keluarga yang PEMURUNG
-
Ayahnya mengadakan pesta besar untuk menyambut
kedatangan anak bungsunya, semua bersukacita .
Masalah muncul
dalam keluarga ini ketika ada seorang yang MEMUTUSKAN HUBUNGAN dalam
keluarga ini :
si
bungsu .
Hubungan
yang TERPUTUS akan selalu menimbulkan
MASALAH dalam hidup kita, apapun motif atau hal yang
melatarbelakanginya.
Mengapa anak
kita memberontak / tidak taat
pada orang tua cenderung membangkang ?
Suami meninggalkan istri dan keluarganya ?
Orang tua tidak
peduli terhadap anak-anaknya ? HUBUNGAN YANG TERPUTUS.
RENCANA ALLAH ATAS KELUARGA KITA :
Allah membentuk keluarga dengan tujuan yang
baik :
“
BERANAK CUCULAH dan BERTAMBAH BANYAK
..UNTUK MENGUASAI BUMI . “
Kehadiran sebuah keluarga dalam dunia ini
pasti ada MANFAAT nya :
A.
Keluarga adalah tempat kita dimana diterima .
-
Ketika seorang anak
melakukan perbuatan yang baik dan benar , berprestasi maka kita akan memujinya
dan memberinya hadiah .Tetapi ketika anak kita melakukan suatu kesalahan ,
kegagalan dalam hidupnya apakah kita memecatnya sebagai anak lalu mengusirnya ?
-
Masalah akan terjadi , ketika
justru dalam keluarga terjadi PENOLAKAN
, sekalipun sejak dari kandungan maka anak
bertumbuh menjadi PEMBERONTAK.
B.
Keluarga tempat kita bernaung
dari BADAI
-
Riset di Singapura sebelum terjadi Resesi melanda
negri itu : keluarga menjadi prioritas ke-5
setelah karier, Rekreasi dll. Namun setelah Krisis melanda : Riset membuktikkan bahwa Keluarga
menjadi Prioritas yang utama ( N0
1 ) . Ada Departemen pemerintah yang khusus menangani Keluarga : Menteri Keluarga.
-
TIDAK ADA TEMPAT YANG
AMAN BERLINDUNG DARI BADAI SELAIN BERADA DIDALAM RUMAH ( Keluarga ) . Kalau
kita merasa tidak AMAN berada dalam keluarga kita maka pasti ada hal yang SALAH
dan harus dibenahi.
-
Kisah 2 orang yang
mendirikan rumah dengan fondasi yang
berbeda yaitu : diatas pasir dan di atas batu
( Matius 7 : 24-27 ) Apapun
fondasi rumah kita , pasti suatu hari Tuhan ijinkan mengalami badai .
Selama fondasi ( dasar keluarga itu benar dan kuat ) maka akan selamat dari
badai yang menerpa.
C. Keluarga menentukan MASA DEPAN
kita.
-
Didikan orang
tua yang benar kepada anak – anak
nya sangatlah menentukan masa depan
keluarga kita. Ketika orang tua salah mendidik anak tidak berdasarkan pada
ajaran Firman Tuhan maka masa depan
keluarga kita akan TERANCAM .
-
Dalam hal ini janganlah kita menyalahkan TUHAN
dan RENCANA-NYA karena itu adalah
kesalahan kita sendiri.
KESIMPULAN :
-
Kita tidak bisa menghindar
dari badai persoalan dalam keluarga
kita. Sekuat apapun keluarga yang kita bangun.
-
Salah satu PENYEBAB terjadinya Badai dalam keluarga : ketika ada HUBUNGAN yang TERPUTUS. Bagaimana dengan Ayub , ia
adalah orang yang saleh, jujur dan setia tetapi mengapa mengalami BADAI ?
-
Pertanyaannya : Adakah kita yang saleh, jujur dan setia seperti Ayub di
mata Tuhan ? Apa yang dialami oleh Ayub itu adalah murni pencobaan dari
iblis untuk menjatuhkan iman dan kesetiaan Ayub pada Tuhan . Dalam
keluarga Ayub juga terjadi Hubungan yang
Terputus, dimana 10 orang anak Ayub hanya berfoya-foya , pesta sementara Ayub
hidup beribadah kepada Allah . Istri Ayub terbukti bukanlah seorang istri yang
setia kepada Tuhan dan suaminya.
-
Saat ini , marilah kita bangun dan dirikan bangunan rumah ( keluarga )
dengan dasar yang benar dan kuat yaitu :
IMAN YANG TERUJI , TAKUT AKAN ALLAH,
HIDUP BERIBADAH =
relasi dengan Tuhan dan sesama mencerminkan ibadah kita
pada Tuhan .
-
MAZMUR 62 : 2 – 6 Hanya dekat Allah saja jiwaku tenang ...daripadaNyalah datang keselamatan kita...